Senin, 25 Juni 2012

Al-Quran ternyata mudah dipelajari

Menurut kita, baca Quran itu susah atau mudah? Bagi yang sering baca pasti jawabnya mudah, tapi bagi yang jarang pasti bilang susah heuheuheu.... Ada juga sebagian yang bilang baca Quran itu tidak mudah. Harus mengerti aturan-aturannya, harus memperhatikan tajwid, salah baca bisa berakibat dosa karena artinya bisa berbeda, harus ini harus itu. Ada benarnya, tapi jangan sampai aturan-aturan itu membuat orang jadi enggan belajar Quran, sehingga nantinya banyak yang beranggapan bahwa baca Quran itu susah. Bahkan ada yang beranggapan, "kalo gitu Quran hanya untuk orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah". Nha, kalau sudah begini makin sedikit tuh orang yang mau belajar Quran. Padahal kan semestinya tidak begitu. Padahal Quran kan diturunkan buat siapa? Buat orang-orang yang beriman. Seperti yang sudah disampaikan di postingan sebelumnya.

Yuk kita lihat apa kata Allah. Coba buka surat 54 (Al-Qomar) ayat 17, 22, 32, dan 40.

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (54:17, 22, 32, 40)

Tuh...! Allah sendiri bilang, Al-Quran itu sudah dimudahkan untuk pelajaran. Diulang sampai empat kali. Kira-kira kenapa Allah sampai mengulang-ulang? Untuk menegaskan, "Ini lhooooo sudah dimudahkan, tinggal dibaca dan dipelajari. Tinggal kamunya mau apa nggak mempelajari?". Gitu kan??

Yuk kita lihat mengapa Allah mengulang-ulang peringatan-Nya. Buka surat 17 (Al-Israa') ayat 41.

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا
Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (17:41)

Tuuh..! Allah mengulang-ulang peringatan-Nya agar kita selalu ingat. Kenapa? Karena kita cenderung lari dari kebenaran. Dalam hal ini konteksnya adalah kita selalu lari dari kebenaran bahwa Al-Quran itu mudah dipelajari. Bukannya dibuat mudah, malah dibuat sulit sendiri. Gituuu....

Nha, sekarang bagaimana cara Allah memudahkan Quran untuk dipelajari. Yuk buka Quran surat 19 (Maryam) ayat 97 dan surat 44 (Ad-Dukhaan) ayat 58.

فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِينَ وَتُنذِرَ بِهِ قَوْمًا لُّدًّا
Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.
فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.

Tuh..! Al-Quran dimudahkan untuk dipelajari dengan bahasa yang dimengerti. Waktu itu diturunkan di Jazirah Arab dengan menggunakan bahasa Arab agar orang-orang waktu itu mudah mengerti. Betul nggak? Koreksi kalau saya salah.

Nah, sekarang bagaimana keadaan umat Islam di Indonesia? Ternyata ada tiga golongan. Apa saja itu?
  1. Bisa baca Quran dan bisa bahasa Arab
  2. Bisa baca Quran dan tidak bisa bahasa Arab
  3. Tidak bisa baca Quran apalagi bahasa Arab (heuheuheu...)
Lha, tapi kan kita diwajibkan membaca, mempelajari dan memahami Al-Quran agar bisa diamalkan, betul nggak? Bagaimana mungkin kita bisa melaksanakan kalau tidak bisa mengambil pelajaran dari Al-Quran, betul nggak sih?

Nha, ini ada solusi alternatif yaitu mempergunakan terjemahan sebagai sarana antara untuk memahami Al-Quran sebelum kita bisa baca maupun berbahasa Arab.

Sebagai ilustrasi nih, kalau kita haus mau minum, apa yang bisa kita lakukan :
  1. Minum air yang dibeli di toko
  2. Minum air dengan menggali sumur
  3. Minum air yang dibeli di toko sambil berupaya menggali sumur
Ada nggak kira-kira yang mengambil pilihan nomor dua? heuheuheu..... keburu mati. Alangkah baiknya ambil pilihan yang ketiga, kan? Ngerti kan maksud ilustrasi ini?

Nha, sekarang bagaimana caranya agar kita bisa memahami isi Quran? Yuk kita tinjau ayat yang satu ini. Buka surat 3 (Al-Imran) ayat 79.

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِّي مِن دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُون
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (3:79)

Yang namanya tetap mempelajari kira-kira bisa diartikan terus mempelajari, nggak? Bisa nggak diartikan selalu mempelajari, secara rutin mempelajari, setiap hari mempelajari? Lebih dari 6000 ayat di dalam Quran yang harus dibaca dan dipelajari. Kira-kira kita mempelajarinya sebulan sekali, seminggu sekali, dua hari sekali atau tiap hari sebaiknya?

Pernah dengar quote seperti ini : "repetation is the mother of all learning". Artinya kalau kita mau paham akan sesuatu, yaaa harus dipelajari berulang-ulang, betul nggak?

Nha, sekarang kapan kita bisa mempelajari Quran? Setiap saat. Kan sekarang di ponsel, BB, android, iPad sudah bisa diinstal Quran dengan terjemahannya, kan? Kitab Quran yang ada terjemahan juga sudah bisa dibawa ke mana-mana, tul nggak? Tinggal masalahnya, mau nggak kita mempelajari. Kan katanya kita mau meraih ridho Allah heuheuheu.... Sekarang waktu luang, kita digunakan buat apa sih? BBM an yang nggak penting, chatingan yang nggak penting, atau mempelajari Quran? Sssssst jawabnya jangan keras-keras. Malu hihihi..... Ada yang jawab, "Iya nih gara-gara setan saya jadi tidak bisa memanfaatkan waktu luang dengan sesuatu yang produktif." Sssssst... buka dulu surat 14 (Ibrahim) ayat 22. Nanti saja dibahasnya pas bahasan tentang "Syaitan dan Iblis".

Postingan selanjutnya adalah tentang menyampaikan Quran ternyata wajib hukumnya.




Minggu, 24 Juni 2012

Hukum membaca Al-Quran - wajib atau sunah?

Selama ini paradigma umat Islam ketika mereka membaca Quran cukup hanya membaca. Targetnya adalah khatam. Nha, setelah khatam dilanjutkan numpeng, kemudian mulai kembali membaca mulai dari Al-Baqarah sampai khatam lagi, begitu berulang-ulang hingga bertahun-tahun. Kalau ditanya apa isi Al-Quran nya, jawabannya "Allah Maha Tahu" yang maksudnya "Allah yang tahu, saya yang nggak tahu" heuheuheu..... Maaf, ini umumnya begitu.

Berarti kalau baca Quran yang dicari pahala atau petunjuk? Ciri-ciri orang yang membaca Quran hanya untuk cari pahala saja adalah membaca saja tanpa mengerti isinya. Tetapi jika mencari petunjuk maka pahala dapat, petunjuk juga dapat. Jadi, kita pilih mana? Cari pahala saja atau cari petunjuk?

Inilah yang terjadi saat ini dengan umat Islam. Ketika mereka membaca Quran, mereka tidak mengerti apa yang dibaca. Sehingga banyak sekali pengajian di mana-mana. Pengajian banyak, tadarusan banyak, tetapi mengapa tidak sampai mengubah perilaku. Nha, sekarang bagaimana caranya agar kita mengerti apa yang kita baca?

Oleh karena itu kami mencoba untuk menyampaikan bagaimana pendekatan untuk memahami Al-Quran dengan tiga pendekatan :
  1. Pendekatan ayat bill ayat, yaitu satu ayat dijelaskan oleh ayat yang lain
  2. Pendekatan ayat bill hadis, yaitu satu ayat dijelaskan oleh hadis
  3. Pendekatan ayat bill aqli, yaitu satu ayat dijelaskan dengan akal
Setiap orang pasti punya masalah, betul? Nha, kira-kira Allah sudah memberikan penyelesaian untuk tiap-tiap masalah atau tidak? Ternyata semua masalah, solusinya ada di Al-Quran. Karena kita tidak paham apa yang kita baca, maka kita tidak tahu bahwa semua masalah ada solusinya di Al-Quran.

Sekarang, baca Quran itu wajib atau sunat? Kalau ditanya seperti ini pasti sebagian ada yang jawab sunat, sebagian ada yang menjawab wajib, bahkan ada yang menjawab sunat muakat heuheuheu.... Sementara selama ini yang kita tahu, yang wajib itu adalah sholat, betul? Nah, wajib itu apa sih? Kalau dilaksanakan mendapat pahala, kalau tidak dilaksanakan mendapat dosa. Jadi membaca Quran itu wajib atau sunat?

Yuk kita lihat surat 29 (Al-Ankabut) ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (29:45)

Nah, ayat di atas ada dua perintah, yaitu membaca Quran dan mendirikan sholat. Yang namanya perintah adalah wajib, betul tidak? Nha, berarti dua-duanya wajib. Berarti membaca Quran hukumnya juga wajib. Tolong koreksi kalau saya salah.

Ketika kita meninggalkan sholat apa yang kita rasakan? Merasa tidak enak toh, merasa punya hutang toh, merasa deg-degan toh? Nah, tapi kalau meninggalkan baca Quran? heuheuheu....

Nha, kalau Allah mewajibkan kita membaca Quran, kira-kira Allah bermaksud menyusahkan kita atau tidak? Yuk kita lihat apa yang dikatakan Allah dalam surat 20 (Thaahaa) ayat 2.

مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ
Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; (20:2)

Tuh...! Allah menurunkan Al-Quran tidak untuk membuat kita menjadi susah. Posting selanjutnya kita akan membahas bagaimana Al-Quran yang merupakan petunjuk itu dimudahkan.





Bagaimana cara meraih Ridho Allah ?

Komik di atas cukup mewakili kesalahpahaman kita dalam mengartikan Ridho Allah hehehehe.... Kebanyakan orang menyamakan ridho dengan ikhlas.

Kebanyakan kita-kita nih, umat Islam, kalau ditanya "Apa sih tujuan hidup kita?" pasti lah serentak pada menjawab "Mencari ridho Allah...". Betul nggak?

Lha yang namanya ridho Allah itu adalah apa yang disukai, apa yang disayangi dan apa yang cintai Allah. Nhaaa untuk mendapatkan ridho Allah tersebut berarti kita harus ikut aturan Allah, betul nggak?

Misalnya nih, kita sebagai karyawan, agar kita disukai, disayangi dan dicintai atasan kita berarti kita harus ikut aturan siapa? Aturan perusahaan, kan? Nha, mengikuti aturan perusahaan berarti apa yang harus kita lakukan? Membaca, mempelajari, memahami, melaksanakan dan menyampaikan kepada rekan-rekan kerja kita agar mau melaksanakan aturan perusahaan, bukan?

Jika itu yang kita lakukan berarti kita menjadi karyawan teladan yang tidak saja atasan kita ingin bertemu, bisa jadi kita akan mendapat reward atau penghargaan dari perusahaan, betul? Nah, sama halnya dengan Allah. Allah akan menyukai, menyayangi dan mencintai orang-orang yang mengikuti aturan Allah.

Dan apa yang harus kita lakukan agar Allah ridho pada kita? 5M. Kita harus membaca, mempelajari, memahami, melaksanakan dan menyampaikan aturan-aturan Allah.


Kalau dulu aturan Allah disampaikan lewat utusan-utusan-Nya. Nha, sekarang aturan Allah ada di mana? Eh, sebentar.... Aturan Allah namanya Al-Quran kan ya? Pertanyaannya, Allah menurunkan Al-Quran untuk apa? Hayooo....

Yuk kita buka kitab Qurannya (yang ada terjemahannya). Yuk kita buka surat 17 (Al-Israa') ayat 105.

وَبِالْحَقِّ أَنزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ ۗ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (17:105)


Allah menurunkan Al Quran tidak lain sebagai berita gembira dan peringatan. Berita gembira dan petunjuk buat siapa dan untuk apa sih? Yuk cek surat 16 (An-Nahl) ayat 64.

وَمَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (16:64)

Tuh, Al-Quran diturunkan untuk menjelaskan tentang apa-apa yang diperselisihkan dan menjadi petunjuk dan rahmat untuk kaum yang beriman.

Posting berikutnya kita akan bahas tentang apa sih hukumnya membaca Al-Quran (sebagai aturan Allah). Wajib atau sunah?